Keputusan tim gugus tugas penanganan covid-19 Provinsi Sumatera Barat untuk tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) mulai pekan ini membuat beberapa pihak/institusi menyesuaikan diri dengan tatanan new normal yang digagas oleh pemerintah. Tidak terkecuali SMA Negeri 1 Palupuh. Bahkan jauh beberapa minggu sebelum keputusan tersebut sekolah telah melaksanakan sebagian besar protokol kesehatan tersebut, diantaranya adalah pengadaan barang-barang seperti alat pengukur suhu, masker, handsanitizer, hingga pembangunan tempat cuci tangan sebanyak 3 unit di tempat -tempat strategis sekolah.

                        Salah seorang guru melakukan pengukuran suhu kepada para siswa yang datang mengurus administrasi sekolah

Kepala SMA Negeri 1 Palupuh menyatakan bahwa pembangunan alat / tempat cuci tangan juga menjadi bagian penting dalam peran sekolah  menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 ini. Sebanyak 3 unit tempat cuci tangan dibangun oleh sekolah lengkap dengan handsanitezer berupa sabun cuci tangan. Ketiga tempat cuci tangan ini dibuat di tempat-tempat strategis sekolah yang memungkinkan dijangkau oleh para warga sekolah yang datang. Dana pembangunan ini bersumber dari Komite sekolah dan Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).

                 Salah seorang siswa menggunakan tempat cuci tangan dilengkapi sabun cuci tangan

Langkah - langkah penanganan covid-19 yang diterapkan oleh pihak sekolah diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran virus ini. Dalam rangka pelaksanaan ujian semester II dan penerimaan peserta didik baru ( PDBB ) sekolah juga telah menyiapkan beberapa skenario alur pengurusan administarsi agar para siswa, orang tua siswa yang datang ke sekolah merasa aman dan nyaman. Sementara itu untuk siapa saja yang datang ke sekolah diwajibkan memakai masker, dilaksanakan pengukuran suhu dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. dedi